Rabu, 15 Februari 2012

Majlis Ta'lim Indonesia Jeddah (MTI) 17 Feb 2012 M


Assalamualaikum war. wab.


Kepada Yth,
Para anggota Majlis Ta'lim Indonesia Jeddah (MTI) serta kaum Muslimin Rahimakumullah.

Hal : Pemberitahuan

    Berkenaan dengan rutinitas pengajian yang di laksanakan setiap akhir bulan serta Peringatan Maulid Nabi Muhhammad SAW, kami jajaran pengurus Majlis Ta'lim Indonesia Jeddah (MTI) turut mengundang Para anggota Majlis Ta'lim Indonesia Jeddah (MTI) serta kaum Muslimin sekalian .

Dimohon kehadiranya pada
Hari       : Jum'at
Tanggal  : 17-Feb-2012 M / 25-Robiul Awal-1433 H.
Jam        : 13:30 ( ba'dah sholat jum'at mubassyaron ).
Tempat  : Rumah H. Masykur Ghazali ( Sare sittin depan bin dawood Al Naqis
              Makaronah Jeddah ).

    Demikian Pemberitahuan ini kami buat untuk dimaklumi.
Wassalamu alaikum war wab. 

                                                                                                                                            ttd      

                                                                                                                                          Koordinator

Selasa, 14 Februari 2012

Wanita Sholehah Calon Istriku

Al Hasan bin Ali rahimahullah pernah berkata pada seorang laki-laki : “Kawinkanlah puterimu dengan laki-laki yang bertakwa sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika tidak menyukainya maka dia tidak akan mendzaliminya.”

Menikah mengandung tanggung jawab yang besar. Oleh karena itu, memilih pasangan hidup juga merupakan hal yang harus benar-benar diperhatikan. Rasulullah SAW telah memberikan teladan dan petunjuk tentang cara memilih pasangan hidup yang tepat dan islami. Insya Allah.

Mudah-mudahan tips-tips berikut ini akan dapat bermanfaat.

  1. Beragama islam (muslimah). Ini adalah syarat yang utama dan pertama.
  2. Memiliki akhlak yang baik. Wanita yang berakhlak baik insya Allah akan mampu menjadi ibu dan istri yang baik.
  3. Memiliki dasar pendidikan Islam yang  baik. Wanita yang memiliki dasar pendidikan Islam yang baik akan selalu berusaha untuk menjadi wanita sholihah yang akan selalu dijaga oleh Allah SWT. Wanita sholihah adalah sebaik-baik perhiasan dunia.
  4. Memiliki sifat penyayang. Wanita yang penuh rasa cinta akan memiliki banyak sifat kebaikan.
  5. Sehat secara fisik. Wanita yang sehat akan mampu memikul beban rumah tangga dan menjalankan kewajiban sebagai istri dan ibu yang baik.
  6. Dianjurkan memiliki kemampuan melahirkan anak. Anak adalah generasi penerus yang penting bagi masa depan umat. Oleh karena itulah, Rasulullah SAW menganjurkan agar memilih wanita yang mampu melahirkan banyak anak.
  7. Sebaiknya memilih calon istri yang masih gadis terutama bagi pemuda yang belum pernah menikah. Hal ini dimaksudkan untuk memelihara keluarga yang baru terbentuk dari permasalahan lain.

Adapun untuk mengetahui bahwa calon istri kita sholehah, cobalah memakai barometer di bawah ini :


Muslimah shalihah yang berakhlak mulia memiliki beberapa karakteristik yang indah.
  • Bertakwa Kepada Allah SWT dan bisa menjaga dirinya, anak-anaknya, serta harta suaminya. Dalam AlQur’an Allah Berfirman yang maksudnya,“Sebab itu, Maka wanita yang saleh ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara dir ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah Memelihara mereka.” (Q.S An Nisa’:34)
  • ia memiliki sifat sabar. Ia bersikap tabah dalam menghadapi berbagai persoalan. Bahkan ia pandai menghibur suaminya yang sedang di rundung masalah. Bukannya malah merunyamkan suasana.
  • Senantiasa menjaga shalat 5 waktu. Sebagaimana maklum shalat 5 waktu adalah tiang agama. Muslimah yang menjaga shalatnya adalah sosok muslimah yang sendi-sendi keimanannya kokoh. Ia akan kuat menghadapi berbagai terpaan cobaan dan musibah. Muslimah seperti inilah yang bisa menjadi faktor kunci sukses suaminya.
  • Menjaga auratnya dengan baik. Ia tak mau keluar rumah kecuali seizin suaminya. Andaikata keluar, ia menutupi aurat yang menjadi kehormatannya serta suaminya. Allah SWT berfirman yang maksudnya, ” Hai nabi. Katakanlah kepada isteri-isteri mu, anak-anak perempuammu dan isteri-isteri orang beriman “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal. Karera mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Q.S Al Ahzab, 59)
  • Taat kepada suaminya, menghormatinya, mencintainya, menyayanginya. Selalu menampakkan wajah yang menyenangkannya. Selalu memberikan dukungan kepada suami baik dalam urusan pekerjaan atau ibadah. Tidak menghardik atau mengeluarkan kata-kata kotor kepadanya. Tidak membicarakan aib-aibnya kepada wanita lain. Tak pernah ada niatan untuk menyakitinya. Ia senantiasa menlakukan perbuatan yang membuat ridha suaminya. Rasul SAW bersabda, “Tatkala seorang muslimah melaksanakan shalat 5 waktu, menunaikan puasa wajib dan mematuhi suaminya, maka ia akan memasuki surga Tuhannya.”
  • Bisa mengasuh dan mendidik anak-anaknya dengan baik. Sebab mereka lebih dekat kepada anak-anak daripada suami yang lebih banyak keluar untuk bekerja. Seorang Muslimah Shalihah akan mengajarkan anak-anaknya membaca Al Qur’an, menanamkan rasa cinta kepada Nabi SAW beserta keluarganya. Mendampingi mereka melewati masa kanak-kanak dengan lembut dan penuh cinta, menjauhkan merekan dari akhlak tercela. Dan tak kalah pentingnya, mengajarkan mereka rasa hormat kepada ayahnya.
  • Mampu menasehati suami yang sedang lalai dari ibadah dengan cara yang santun dan bijak. Ia bisa mengambil hati suaminya sebelum mengingatkannya. Cara demikian lebih bisa di terima suami ketimbang cara-cara langsung yang akan memperburuk situasi.
  • Memiliki prinsip hidup yang kuat. Ia tak mudah terpengaruh gaya hidup non islami yang sekarang ini gencar di budayakan oleh media massa. Sebagai muslimah ia harus tetap berpegang teguh pada ajaran Islam baik dari segi berpakaian, berprilaku dan lainnya. Ia pantang meniru lifestyle wanita non muslim. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa meniru gaya hidup suatu kaum, berarti ia termasuk golongan tersebut.”
  • Ia mampu menjaga penglihatannya dan kehormatannya. Ia tak mau memandang laki-laki selain suaminya. Kehormatannya di jaga mati-matian demi suaminya. Ia bersolek hanya untuk suaminya. Ini merupakan gambaran Bidadari Syurga. Allah SWT berfirman.. Yang artinya, “Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannya. Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (Q.S An Nuur:31)
  • Bersikap wara’. Ia tak mau mengkonsumsi makanan-makanan yang haram ataupun yang syubhat. Demikian pula ia menjaga suami dan anak-anaknya dari hal tersebut. Ia faham betul bahwa dari makanan yang baik dan halal akan lahir pula kepribadian-kepribadian yang baik. “Kuatnya agama adalah sikap wara’.” demikian sabda Nabi SAW.
Demikian sebagian karakteristik muslimah yang shalihah. Dengan karakteristik tersebut ia akan menampakkan kecantikan bathin yang akan abadi dan takkan lapuk oleh penuaan seperti halnya kecantikan jasmani.
“Wanita yang solehah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri (tidak berlaku curang serta memelihara rahsia dan harta suaminya ) di belakang suaminya, oleh kerana Allah telah memelihara mereka…” (Surah An-Nisa’:34)


Rasulullah SAW dalam sabdanya, “Dunia seluruhnya adalah perhiasan, dan perhiasan yang terindah adalah wanita yang shalihah.”

Mozammyl ccs

Senin, 13 Februari 2012

'' MENGGAPAI KETENANGAN JIWA YANG ISLAMI ''

Dalam perkembangan hidupnya, manusia seringkali berhadapan dengan berbagai masalah yang mengatasinya berat. Akibatnya timbul kecemasan, ketakutan dan ketidaktenangan, bahkan tidak sedikit manusia yang akhirnya kalap sehingga melakukan tindakan-tindakan yang semula dianggap tidak mungkin dilakukannya, baik melakukan kejahatan terhadap orang lain seperti banyak terjadi kasus pembunuhan termasuk pembunuhan terhadap anggota keluarga sendiri maupun melakukan kejahatan terhadap diri sendiri seperti meminum minuman keras dan obat-obat terlarang hingga tindakan bunuh diri. Oleh karena itu, ketenangan dan kedamaian jiwa sangat diperlukan dalam hidup ini yang terasa kian berat dihadapinya. Itu sebabnya, setiap orang ingin memiliki ketenangan jiwa. Dengan jiwa yang tenang kehidupan ini dapat dijalani secara teratur dan benar sebagaimana yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya. Untuk bisa menggapai ketenangan jiwa, banyak orang yang mencapainya dengan cara-cara yang tidak Islami, sehingga bukan ketengan jiwa yang didapat tapi malah membawa kesemrautan dalam jiwanya itu. Untuk itu, secara tersurat, Al-Qur'an menyebutkan beberapa kiat praktis.

Valentine ? Sejarahnya? Tujuannya? Hukumnya? Realitanya!!!!!

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116)


Tanggal 14 Pebruari setiap tahunnya merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak remaja, baik di negeri ini maupun di berbagai belahan bumi. Sebab hari itu banyak dipercaya orang sebagai hari untuk mengungkapkan rasa kasih sayang. Itulah hari valentine, sebuah hari di mana orang-orang di barat sana menjadikannya sebagai fokus untuk mengungkapkan rasa kasih sayang.---

HARI VALENTINE

Hari Valentine (bahasa Inggris: Valentine's Day) atau disebut juga Hari Kasih Sayang, pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya, sekilas seperti itu...


Jumat, 10 Februari 2012

Sambut Bulan Maulid dengan Suka Cita

Kini bulan Maulid, Rabi'ul Awwal, telah tiba. Semarak peringatan suka cita kelahiran seorang putra Makkah yang mengguncang singgasana penguasa Roma dan memadamkan api sesembahan penguasa Persia akan menggetarkan sanubari para pencinta.

Namanya, "Muhammad SAW" atau "Ahmad SAW", tak akan pernah habis untuk disebut dalam pujian dan sanjungan. Berapa miliar lembaran kertas memuat sejarah kehidupannya yang dicatat oleh sungai-sungai tinta yang seakan tidak ada habisnya.

Seiring dengan mahabbah yang menggelora dalam sanubari, lahirlah tulisan-tulisan pujian dan sanjungan atas Baginda Rasulullah SAW lewat pena para ulama, pewaris beliau, yang termasyhur dengan sebutan "kitab Maulid" atau "risalah Maulid".
Tujuan mereka semata-mata untuk mengabadikan sejarah kehidupan Rasulullah SAW untuk generasi yang akan datang, agar beliau terus dikenal, dicintai, dan diteladani oleh umatnya. Karenanya, karya mereka itu diterima dan diberkahi Allah SWT. Salah satu tanda bahwa suatu amalan diterima oleh Allah, ia kekal di hati masyarakat.

Menurut Abuya Sayyid Muhammad bin Alwi AI-Maliki dalam kitabnya Hawl al-Ihtifal bi Dzikr al-Mawlid an-Nabawiy asy Syarif, saking banyaknya ulama yang menulis kitab Maulid itu, sulit untuk memerincinya. Dan tidak bisa dikatakan ulama yang satu lebih utama daripada yang lainnya. Pada intinya, kitab-kitab tersebut terlahir dari kecintaan yang mendalam dan penuh keikhlasan para penulisnya.

Di antara kitab-kitab itu adalah Al’Arus, karya Al-Imam Al-Muhaddits AI Hafizh Ibnul Jauzi, At-Tanwir Fi Maulid al-Basyir an-Nadzir, karya Al-Muhaddits Al-Musnid Al-Hafizh Abu Al-Khaththab Umar bin Ali bin Muhammad Ibn Dahyah AI-Kalbi, Urf at-Ta`rif bi al-Maulid AsySyarif, karya Al-Imam Syaikh Al-Qurra' wa Imam Al-Qiraat Al-Hafizh AI-Muhaddits AI-Musnid AI-Jami` Abul-Khair Syamsuddin Muhammad bin Abdullah AI-Juzuri Asy-Syafi'i, AI-Mauridal-Hana, karya Al-Hafizh AI-'Iraqi, Jami` al-Atsar fi Maulid An-Nabiy al-Mukhtar, AI-Lafzh Ar-Raiq fi Maulid Khair al-Khalaiq, dan Maurid ash-Shadiy fi Maulid al-Hadi, ketiganya karya AI-Imam Al-Muhaddits Al-Hafizh Muhammad bin Abi Bakr bin Abdillah AI-Qisi Ad-Dimasyqi Asy-Syafi'i.

Di samping itu, juga ada kitab Maulid ad-Diba'iy, karya AI-Hafizh Wajihuddin Abdur-Rahman bin Ali bin Muhammad Asy-Syaibani Al-Yamani Az-Zabidi Asy-Syafi'i, yang terkenal dengan sebutan "Ibn Diba'iy", `Iqd al-Jauhar fi Maulid an-Nabiy al-Azhar, karya Al-'Allamah Al-Muhaddits AI-Musnid As-Sayyid Ja'far bin Hasan bin Abdul Karim Al-Barzanji, yang karenanya termasyhur dengan sebutan Maulid Al-Barzanji.
Ini baru sebahagian yang termaktub. Masih banyak lagi yang ditulis di masa lalu hingga belakangan, yang lahir dari percikan iman dan kecintaan kepada imam penghulu kebahagiaan dunia dan akhirat, pembawa syafa'at di hari akhirat, Sayyidul Musthafa Muhammad Shallallahu `Alaihi Wasallam.

Anugerah Termulia

Nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada kita adalah nikmat iman dan Islam, yang berarti juga nikmat dijadikan sebagai umat junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. Kita juga menyadari, meski begitu berlimpahnya nikmat yang Allah berikan kepada kita, ternyata dosa-dosa kita sangat banyak dan amal shalih kita sangat sedikit.

Tentu ini sangat mengkhawatirkan. Semestinya rasa takut di hati kita lebih besar dibandingkan harapan yang ada. Mau tak mau kita harus mencari sandaran yang dapat menyelamatkan, dan salah satunya yang terpenting adalah bersandar kepada Pemimpin para Rasul Nabi Muhammad SAW.

Cara terbaiknya adalah dengan banyak membaca shalawat kepada beliau. Terlepas dari keadaan kita, apakah banyak dosa atau tidak, apakah amalnya banyak atau sedikit, tetap saja shalawat sangat penting dan sangat bernilai bagi kita. Mengapa? Karena, selain menunjukkan kecintaan kepada beliau, yang sangat berjasa bagi kita, manfaatnya juga kembali kepada kita, bahkan kitalah sesungguhnya yang lebih mendapatkan keuntungan.

Banyak hadits yang memerintahkan dan mendorong kita untuk bershalawat, bahkan banyak-banyak bershalawat, kepada Nabi SAW. Dalam sebuah hadits dikatakan, "Barang siapa bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah akan bershalawat (menurunkan rahmat) kepadanya sepuluh kali." Demikian hadits yang diriwayatkan oleh Muslim.

Dalam hadits lain dikatakan, "Di mana pun kalian berada, bershalawatlah kepadaku, karena shalawat kalian pasti sampai kepadaku." Demikian pula dalam hadits yang menyebutkan, "Barang siapa bershalawat kepadaku, niscaya shalawatnya sampai kepadaku dan aku akan bershalawat kepadanya, dan selain itu dituliskan baginya sepuluh kebaikan."

Shalawat kepada Nabi SAW sangat ditekankan di setiap waktu dan lebih ditekankan lagi pada hari dan malam Jum'at. Sebuah hadits menyebutkan, "Perbanyaklah shalawat kalian kepadaku pada hari Jum'at dan malam Jum'at. Maka barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali."

Dalam hadits lain dikatakan, "Perbanyaklah shalawat kalian kepadaku pada hari Jum'at, karena shalawat kalian diperlihatkan kepadaku pada setiap hari Jum'at. Maka barang siapa paling banyak shalawatnya kepadaku, berarti paling dekat kedudukannya denganku."

Apakah perintah dan dorongan untuk membaca shalawat hanya terdapat dalam hadits? Tidak, secara tegas ayat Al-Qur'an juga menekankan hal itu. Dalam surah Al-Ahzab ayat 33 Allah SWT berfirman yang artinya, "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuknya dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."
Perhatikanlah, perintah tersebut didahului oleh pernyataan yang tegas bahwa Allah pun hershalawat kepadanya, begitu juga dengan para malaikat-Nya. Tentu makna shalawat Allah berbeda dengan shalawat kita. Terlepas dari hal itu, perintah yang jelas tersebut, yang didahului dengan pernyataan yang tegas itu, pasti mengandung sesuatu yang sangat berarti, dan karenanya harus diperhatikan dengan sungguhsungguh. Pernahkah kita merenungkannya?

Meskipun tampaknya dengan shalawat yang kita ucapkan kita mendoakan Rasulullah SAW, pada hakikatnya kita mendoakan diri sendiri. Selain menandakan kecintaan kepada Rasulullah SAW, dengan bershalawat berarti kita memberikan perhatian terhadap kepentingan kita sendiri.

Secara umum semua shalawat memiliki keutamaan-keutamaan yang besar. Di samping itu, masing-masing shalawat secara khusus memiliki keutamaan dan keistimewaan tersendiri.

Sebagian besar shalawat ini dan keterangannya terdapat di kitab Afdhal ash Shalawat 'ala Sayyid as-Sadat, karya Asy Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani, dan kitab Mafatih as-Sa`adat fi ash-Shalawat 'ala Sayyid as-Sadat, susunan Al-Habib Abu Bakar bin Abdullah bin `Alwi Al-Attas.

Marilah kita jadikan bulan Maulid ini sebagai kesempatan untuk menunjukkan kecintaan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang salah satu caranya dengan banyak bershalawat kepada beliau. Selanjutnya kita mantapkan tekad kita untuk menjadikannya sebagai wind sehari-hari, bukan hanya di bulan Maulid, melainkan juga setiap bulan, bahkan setiap hari, demi mendapatkan keuntungan yang tak terhingga banyaknya.

Sebelum kita mengikuti shalawat-shalawat berikut ini, sebelumnya akan dijelaskan terlebih dahulu keutamaan shalawat secara umum. Dengan mengetahuinya, diharapkan kita akan lebih termotivasi untuk banyak membaca shalawat setiap hari.

Keutamaan Shalawat

Di antara hal yang paling agung untuk mendapatkan kemudahan dalam hidup adalah selalu memperbanyak shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW. Hal ini dijelaskan sendiri oleh Nabi SAW, sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan dari Ubay bin Ka'ab, ia berkata, "Aku berkata kepada Rasulullah SAW, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku banyak bershalawat, lalu berapa yang harus aku berikan dari shalawatku untukmu?'

Beliau menjawab, `Sekehendak yang engkau inginkan.'
Aku bertanya, 'Seperempat?'
Nabi SAW berkata, 'Sekehendakmu. Bila engkau tambah, niscaya itu lebih baik bagimu.'
Aku bertanya lagi, 'Sepertiga?'
Nabi SAW berkata, 'Sekehendakmu. Bila engkau tambahkan lagi, niscaya itu lebih baik bagimu.' Aku tanyakan lagi, 'Setengah?'
Beliau menjawab, `Sekehendakmu. Bila engkau tambah, niscaya itu lebih baik bagimu.'

Lalu aku berkata, 'Aku peruntukkan shalawatku untukmu seluruhnya.'
Beliau pun bersabda, `Jika demikian, kebutuhanmu akan dipenuhi dan dosamu pun akan dihapuskan'." (HR Ahmad, At-Tirmidzi, dan Al-Hakim serta menshahihkannya).

Bila seorang hamba dipenuhi kebutuhan dunianya oleh Allah SWT, berarti ia telah masuk ke dalam wilayah kelembutan Allah, aman dari semua yang ditakutkan, terpelihara dengan pemeliharaan yang sempurna dari segala petaka, dan berada di dalam kapal keselamatan. Makna semua itu, ia akan terjaga dari semua yang mengakibatkan kesusahan yang berupa kefakiran, utang, pemerasan, kehinaan, sakit, ketakutan, dan sebagainya, yang merupakan rintangan dan malapetaka.

Pada saat itu terjaminlah kebaikan urusan dunianya. Dan bila hal itu dibarengi dengan pengampunan atas dosa, yang merupakan keselamatan dari semua keburukan pada hari Kiamat sampai masuk ke dalam surga dengan selamat, terjamin pula kebaikan urusan akhiratnya. Adakah lagi yang diharapkan oleh seorang hamba di atas itu semua? Semua itu didapatkan dengan keberkahan shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW, yaitu kebaikan urusan dunia dan akhirat.

Di antara faidah dan keutamaan shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW yang paling utama adalah sebagai berikut:
1. Shalawat dan salam Allah, para malaikat-Nya, dan para rasul-Nya tercurah bagi yang mengucapkannya.
2. Penghapus kesalahan, penyuci amal, dan pengangkat derajat.
3. Penghapus dosa dan permohonan ampunan dari Rasulullah SAW bagi yang mengucapkannya.
4. Dituliskannya timbangan pahala sebesar Gunung Uhud.
5. Dicukupinya kebutuhan dunia dan akhirat bagi yang menghadiahkan semua pahala shalawatnya kepada Rasulullah SAW.
6. Dihapuskannya kesalahan dan mendapatkan keutamaan melebihi keutamaan membebaskan budak.
7. Keselamatan dari berbagai huru-hara, memperoleh kesaksian dan syafa'at Rasulullah SAW pada hari Kiamat.
8. Mendapatkan ridha dan rahmat Allah SWT, aman dari murka-Nya, dan dimasukkan di bawah naungan 'arsy.
9. Memperberat timbangan kebajikan pada hari Kiamat, melintas di telaga Rasulullah SAW, dan selamat dari kehausan pada hari Kiamat.
10. Bebas dari api neraka, menyeberangi shirath (jembatan di atas api neraka) secepat kilat, dan dapat memandang tempat yang dekat dengan surga sebelum wafat.
11. Mendapatkan banyak bidadari dan kedudukan yang mulia di surga.
12. Lebih utama daripada dua puluh mengikuti peperangan di jalan Allah.
13. Dipenuhinya seratus hajat bahkan lebih dari itu pada setiap satu shalawat.
14. Shalawat merupakan ibadah dan sebagai amal yang paling dicintai Allah SWT.
15.Shalawat merupakan tanda bahwa orang yang mengucapkannya tergolong ke dalam golongan ahli sunnah.
16. Para malaikat akan senantiasa bershalawat kepada yang mengucapkannya selama ia bershalawat kepada Nabi SAW.
17.Shalawat sebagai penghias majelis, menghapuskan kefakiran dan kesukaran hidup.
18. Shalawat membangkitkan optimisme.
19. Orang yang memperbanyak shalawat akan bersama Rasulullah SAW di surga.
20. Shalawat sangat memberikan manfaat bagi orang yang mengucapkannya dan anak-anaknya serta siapa pun yang dihadiahi pahalanya.
21. Shalawat akan mendekatkan kepada Allah dan Rasul-Nya.
22. Shalawat akan menjadi cahaya di dalam kubur, pada hari pembangkitan, dan saat menyeberangi shirath.
23. Shalawat dapat memberikan kemenangan ketika menghadapi musuh dan dapat menyucikan hati dari kemunafikan dan watak yang kasar.
24. Shalawat menghadirkan cinta dan kasih sayang di hati orang-orang yang beriman terhadap pelakunya, sehingga tidak akan membenci orang yang memperbanyak shalawat selain orang munafik yang jelas jelas kenifakannya.
25. Shalawat menjadi wasilah untuk berjumpa dengan Nabi SAW dalam tidur dan lebih dari itu dalam keadaan nyata.
26. Shalawat dapat menghindarkan pelakunya dari cercaan dan fitnah dan merupakan amal yang paling utama dan paling besar manfaatnya di dunia dan akhirat serta pahala yang tidak terbatas. Wallahu A’lam.
MOUZAMMYL...